Versi Rapi
Officially Jobless


Start from today i'm officially, ehm, tuna karya. And you know what, time goes much faster when you're jobless. Siang hari serasa masih pagi. Sore hari serasa masih siang. Dan malam hari serasa masih sore. Tiba-tiba udah tengah malem aja -___-

Speaking of night, tonight's sky looks tremendous. The stars are sparikling bright, wind blowing the trees, crickets sound without noise, clemently perfect atmosphere. CAN YOU BUY THAT IN, how you spell it, JEKARDAH?!

Okay itu agak sinis. Kadang gue masih suka sensi karena sampai saat ini masih selalu ada yang bahas-bahas kenapa gue resign, kenapa ngelepas pekerjaan bagus, kenapa buang duit banyak buat bayar penalti, dan YANG PALING NGESELIN, curiga kalo gue keluar karena keterima kerja di perusahaan lain dengan bayaran lebih tinggi.

Well anyway, apa sih gunanya kerja dengan bayaran bagus, karir cemerlang, kalo kamu nggak peka. Apa gunanya eksekutif muda didikan Jakarta, gaji gede, dengan menu makan siang sushi di franchise mewah kalo kamu nggak peduli bahwa office boy, satpam di kantormu harus pinjem sana-sini karena sangat butuh uang sebesar harga makan siangmu. I mean, please stop thinking that wealth is my goal! I never dreamt of being rich.  Gimana kamu bisa menghargai uang kalau kamu nggak pernah ngerasain susahnya cari uang. Thats my point.

Life is simple. Kalo kamu mengejar uang, kamu ketemu uang. Kalo kamu mengejar kebahagiaan, kamu ketemu kebahagiaan. Kalo kamu mengejar Tuhan, kamu ketemu Tuhan. You choose.
Tuesday, February 5, 2013
2 comments :
  1. Kalau mau idealis seperti itu, ane pun juga kepengen. Cuma rasa-rasanya agak sulit "menerapkan standar hidup pribadi ke masyarakat yang standarnya sudah nista bin absurd". Orang tua misalnya, tekanan dari keluarga, atau tetangga kanan-kiri.

    Maju terus, Rei!

    ReplyDelete
  2. Twin, sini main ke jatiluhur............. tengok fb ku dah, asik banget................. kapan2 tak ke tbn lagi ya....... gila, yg namanya rian emang top markotop semua dah! *tos*

    ReplyDelete