Day 32
Jadwal hari ini adalah program gosok gigi dan pelatihan sepak bola SD. Sebenernya, pengen sih, aku ikut program gosok gigi di SD, tapi karena jatahku melatih sepak bola kelas 6 untuk lomba kecamatan hari senin,jadi ya aku harus berangkat ke lapangan belakang polsek Walikukun. Hari ini adalah pelatihan pertama, padahal hari senin 2 hari lagi kami sudah harus bertanding. Nggak tau deh harus mulai dari mana aku melatih. Akhirnya anak-anak aku beri latihan-latihan dasar, macem teknik passing bawah, long pass, dribling, en shooting. Selesai latihan dasar, kuputuskan untuk latihan bertanding. Anak-anak mintanya main satu lapangan penuh, tapi aku nggak mengijinkan. Gila aja, di pagi yang panas begitu mereka minta main satu lapangan. Akhirnya kubuatkan mereka lapangan kecil seukuran lapangan futsal di tengah-tengah lapangan. Sempat mereka protes, nggak asik tuh lapangan sekecil itu. Tapi aku paksa aja sambil memberi pengertian bahwa kali ini kami bukan belajar main bola lagi, tapi belajar kerja sama tim.Sedikit memaksa aku mulai pertandingan. Mereka kubagi menjadi dua tim, tim A dan tim B sesuai kelas mereka, kelas 6A dan 6B. Hal ini kulakukan soalnya dari awal aku lihat kelas 6B lumayan kompak dan memiliki skill, beda dengan kelas 6A. Jadi, sedikit konspirasi, kujadikan kelas A tumbal latihan kelas B. Hehe, jahat sih, tapi dengan begini kami bisa mendapatkan hasil maksimal, walopun hanya dengan satu tim, daripada jika dicampur hasilnya nggak akan maksimal untuk kedua tim.Benar saja perkiraanku, tim B benar-benar membantai tim A. Nggak terhitung lagi jumlah gol yang mereka cetak, saking banyaknya. Sedikit lega sih, melihat kekompakan permainan tim B. Kalo begini kupikir kami memiliki sedikit harapan untuk mempertahankan gelar juara tahun lalu, yang diraih SD ini melalui anak-anak kelas 6 tahun lalu. By the way, sedikit tidaknya aku bisa merasakan gimana sih jadi pelatih itu. Kita harus jeli melihat pemain yang berpotensial, harus jeli mengatur strategi, harus jeli membuat formasi agar pemain berpotensial tadi bisa memberi kontribusi maksimat terhadap tim. Hehe, sok banget ya...
Trus, malam ini, sebenernya kami dapat undangan pengajian di Widodaren Lor. Padahal di saat yang sama kami memiliki kewajiban untuk membantu ngajar di Kedung Gudel tempat anak-anak kauman en gendingan ekspansi ngajar. Akhirnya kami bagi tugas, dua orang, yaitu Mun2 dan Nurhadi pergi ke Kedung Gudelsementara yang lain pergi memenuhi undangan pengajian. Sebenernya undangannya habis isya, tapi gara-gara perbedaan pemahaman tentang "habis isya" tuh jam berapa, akhirnya kami putuskan untuk berangkat jam setengah delapan.
Setengah delapan pun tiba. Mau berangkat kok males ya, rasanya. Akhirnya sepakat, jam 8 aja berangkatnya. Paling-paling juga jam 8 baru mulai. Setengah jam berlalu. Akhirnya jam 8 pun tiba. Tiba-tiba entah siapa awalnya, kami berkelakar. Udah, jam setengah 9 aja, telat-telat dikit nggak apa-apa, kan trade mark sub unit kita!!Berawal dari kelakar tersebut akhirnya merembet ke ide-ide konyol, sms Pak Parjo aja, izin, nggak bisa datang undangan!! Guyon en guyon, nggak nyadar tiba-tiba udah jam setengah 9. Waktu kami mau berdiri untuk bersiap-siap, tiba-tiba firman nyeletuk "Nih, udah sms pak Parjo, kita nggak bisa dateng karena ada ngajar di Kedung Gudel". Haaaahhh?? Jadi kelakar tadi serius toh? Akhirnya dengan "berat hati" kami nggak jadi pergi pengajian. Hahaha, ada-ada saja...
Trus, malam ini, sebenernya kami dapat undangan pengajian di Widodaren Lor. Padahal di saat yang sama kami memiliki kewajiban untuk membantu ngajar di Kedung Gudel tempat anak-anak kauman en gendingan ekspansi ngajar. Akhirnya kami bagi tugas, dua orang, yaitu Mun2 dan Nurhadi pergi ke Kedung Gudelsementara yang lain pergi memenuhi undangan pengajian. Sebenernya undangannya habis isya, tapi gara-gara perbedaan pemahaman tentang "habis isya" tuh jam berapa, akhirnya kami putuskan untuk berangkat jam setengah delapan.
Setengah delapan pun tiba. Mau berangkat kok males ya, rasanya. Akhirnya sepakat, jam 8 aja berangkatnya. Paling-paling juga jam 8 baru mulai. Setengah jam berlalu. Akhirnya jam 8 pun tiba. Tiba-tiba entah siapa awalnya, kami berkelakar. Udah, jam setengah 9 aja, telat-telat dikit nggak apa-apa, kan trade mark sub unit kita!!Berawal dari kelakar tersebut akhirnya merembet ke ide-ide konyol, sms Pak Parjo aja, izin, nggak bisa datang undangan!! Guyon en guyon, nggak nyadar tiba-tiba udah jam setengah 9. Waktu kami mau berdiri untuk bersiap-siap, tiba-tiba firman nyeletuk "Nih, udah sms pak Parjo, kita nggak bisa dateng karena ada ngajar di Kedung Gudel". Haaaahhh?? Jadi kelakar tadi serius toh? Akhirnya dengan "berat hati" kami nggak jadi pergi pengajian. Hahaha, ada-ada saja...
Saturday, August 4, 2007
11:27 PM
Post a Comment