Versi Rapi

Tengah malem bulan mei, musim angin lagi kenceng-kencengnya. Udaranya dingin banget. Ngeliat ke atas, bintangnya banyak, bagus. Tapi masih kerasa little bit bitter tiap kali ketemu, ngelihat, atau denger hal-hal tentang semesta. Udah setahun lebih teleskop, skycam, dan teman-temannya tersimpan rapi di dry box. Ngga kesentuh. Di satu sisi rasanya kangen sama mereka. Tapi di sisi lain gue juga nggak ingin ngerasain nostalgia pahit yang pastinya bakal muncul kalo gue buka-buka dry box lagi.. Dan ada satu in-progress research yang dulu pengen banget gue kelarin, tapi sekarang... yaudahlah.

Anyway, punya 24 hari cuti ternyata nggak kerasa semenyenangkan itu juga. Dua belas hari ditambah setengah dari jatah cuti dua tahun sebelumnya yg nggak gue ambil. Means ini tahun ketiga gue ngga ambil cuti sama sekali. Yg artinya juga udah lama banget ngga kemana-mana. Padahal beberapa tahun sebelumnya masih ambis bgt pengen nyelesaiin bucket list yang gue punya. Bukan nggak pengen sih, but somehow gue sadar kalo tuntutan peranan dalam hidup bikin gue terpaksa bilang, enough. At least for now. Sadar posisi bahwa gua nggak semampu itu buat ngejar semuanya. Entah mungkin suatu hari. Tapi nggak sekarang.

Btw terakhir posting agustus 2022, hampir 2 tahun yang lalu. Segitu cepetnya kah waktu berjalan?😅 Tapi emang sih, kalo gue flashback sekitar 2 tahunan kebelakang semua (finally) kerasa jauh banget. Kenapa finally, karena dua tahun kemaren gue kehilangan banyak hal dengan cara yang ngga enak. Di kerjaan, di pribadi, di circle, kominitas, ada aja ngga kelar-kelar. Gue nggak mungkin cerita di sini sih tapi bahkan sampe kehilangan kucing kesayangan pun harus dengan cara yang unusually tragic 🥲 

Iya emg bener yang hilang akhirnya bakal 'digantikan' dengan lebih baik, dan gue juga nggak pengen semuanya balik lagi setelah sejauh ini. Tapi gimanapun ada hal-hal yang nggak bener-bener bisa terganti dan sesekali masih keinget.

Well, luckily i'm having a quite 'normal' times for almost a year now. Dan kayaknya gue setuju dengan kata-kata: best way to treat an introvert is to let them being alone. Yup, gue pindah ke perumahan yang sepi di kaki gunung, nggak jauh dari kota Malang. Udaranya adem. WFH 4 hari seminggu. Nggak keluar rumah seharian. Doing daily routines, DIYs, hobbies, gardening, learning new things as much as i want, dan sosialisasi cuman kalo lagi jenuh aja. Quite a definition of 'peace' for an introvert. Sebenernya agak nggak nyangka jg gue bisa sebetah ini dengan situasi kayak gini selama hampir setahun. Even when I realize I'm an 80% introvert.

Waktu itu ada pernah bilang, "sabar ya, kalo cobaan ngga berenti itu artinya sebentar lagi kamu naik level." Dan malam ini gue keinget lagi kata-kata itu. Am i? Entahlah. Yang pasti malem ini ketika gue buka-bukain lagi hal-hal dan barang-barang lama yang masih membawa memori (and got rid some of it), even buka sosmed lagi dan seeing 'things', rasanya semuanya kerasa udah jauh di belakang. Some people and things has never change since, but it somehow doesnt feel fit on me anymore. So it means that I'm moving forward, and i think it's a good thing.

Wednesday, May 8, 2024
No comments :

Post a Comment