Stranger By The Day
When you live in a city where you barely know anyone, best thing to do on a free day is to ride to a part of the city you've never been before, spot a coffeeshop with foursquare, get a table on the corner, take some times yourself blogwalking, enjoy being alone in the crowd of strangers, and ignore messages on your cellphone.
Dan kebetulan banget, nggak ada angin nggak ada ujan ujug-ujug teman diklat gue si F ngewhatsapp.
"mas rian disana punya temen?"
"kebayang aja, tinggal sendiri, gak ada temen, libur. Gak ada yang diajakin ngobrol, gak ada yg diajakin main. bingung ngapain seharian"
Dan gue bingung jawabnya. Haha. Setelah gue inget-inget ternyata emang bener. Selain sekedar say hello sama tetangga2 kalo kebetulan ketemu atau iseng manggilin nama bocah-bocah yang lagi main di depan rumah, ternyata hari ini gue sama sekali gak ngobrol sama siapa-siapa.
Tetiba gue inget obrolan sama si maldives girl dulu waktu masih di Bali. How we both craved for a brand new life, somewhere on a mountain side or seashored place. Dreamt about starting a new life somewhere far away we've never been before, and no one knew us, with new people, new job, new experiences. New life. Sounds so lovely.
Well tapi sekarang ketika sudah bener-bener dijalanin, gue jadi mikir, what's the point of that so-called 'new life'? Ujung-ujungnya yang gue rasain sama aja, rutinitas yang sama, kebiasaan-kebiasaan yang sama, cara hidup yang sama, hanya berbeda tempat. New people is nothing better. New place but nothing new. Entah deh kalo manusia yang satu itu doing good di Maldives.
Ah nampaknya makin kesini saya makin menjadi lebih realis dibanding idealis.
Dan kebetulan banget, nggak ada angin nggak ada ujan ujug-ujug teman diklat gue si F ngewhatsapp.
"mas rian disana punya temen?"
"kebayang aja, tinggal sendiri, gak ada temen, libur. Gak ada yang diajakin ngobrol, gak ada yg diajakin main. bingung ngapain seharian"
Dan gue bingung jawabnya. Haha. Setelah gue inget-inget ternyata emang bener. Selain sekedar say hello sama tetangga2 kalo kebetulan ketemu atau iseng manggilin nama bocah-bocah yang lagi main di depan rumah, ternyata hari ini gue sama sekali gak ngobrol sama siapa-siapa.
Tetiba gue inget obrolan sama si maldives girl dulu waktu masih di Bali. How we both craved for a brand new life, somewhere on a mountain side or seashored place. Dreamt about starting a new life somewhere far away we've never been before, and no one knew us, with new people, new job, new experiences. New life. Sounds so lovely.
Well tapi sekarang ketika sudah bener-bener dijalanin, gue jadi mikir, what's the point of that so-called 'new life'? Ujung-ujungnya yang gue rasain sama aja, rutinitas yang sama, kebiasaan-kebiasaan yang sama, cara hidup yang sama, hanya berbeda tempat. New people is nothing better. New place but nothing new. Entah deh kalo manusia yang satu itu doing good di Maldives.
Ah nampaknya makin kesini saya makin menjadi lebih realis dibanding idealis.
Tuesday, May 27, 2014
7:00 PM
Ah, mas Rian gak tau aja.. nanya itu #kode mesti... :))
ReplyDeletehaha, nyanyian kodee
DeleteMove on oi......
ReplyDeleteKe purwakarta aja naek bis sekali... ada pempek anget ni. Ibuku baru dtg dr plmbg
kalo ada waktu mending pulang ke bali deh :p
DeleteSekalian lo ngeliat warung dg logo KK ;D
ReplyDelete