Versi Rapi
Lombok Barat, dan "3 Gili" yang Lain

Kalau ngomongin penggunaan istilah '3 Gili' di Lombok, orang-orang pasti langsung teringat sama Gili Trawangan yang tersohor itu. Iya, Gili Trawangan, bersama dua tetangganya Gili Meno dan Gili Ayer, saat ini sudah menjadi ikon baru pariwisata Indonesia Timur sebagai 'The New Kuta', tempatnya orang bebas berjoget dan mabok di jalan raya, party tiap malam, dan nyimeng tanpa harus sembunyi-sembunyi. Kuta is so yesterday, untuk orang-orang itu.
Buat saya sih, Gili Trawangan is so last year malah :p Kali ini saya mau cerita tentang tiga Gili (pulau) yang lain di Lombok. Iya, ada tiga gili lain yang menjadi tujuan alternatif para backpacker yang jenuh sama sumpeknya ketenangan palsu di tiga gili sebelumnya. Meskipun di Gili Trawangan dkk tidak diperbolehkan ada kendaraan bermotor, namun tetap saja suasananya masih kurang begitu nyaman karena banyaknya bangunan hotel, resort dan kafe yang memenuhi setiap meter persegi pulau tersebut. Dan itu nggak cukup tenang untuk kami. We want more!

Dan akhirnya saya temukan ketenangan itu di tiga buah pulau privat yang bernama Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Kedis. Berbeda dengan tiga gili sebelumnya, tiga gili yang ini adalah pulau privat, yang berarti dimiliki oleh satu pemilik dan tidak ada penduduk yang menetap di sana. Jadi aman dan nyaman terlindungi dari yang namanya party, dugem, dan modernisasi lainnya.


How to Get There?

Tiga gili ini berada di daerah Sekotong Barat Lombok. Tempat pertama yang kami kunjungi sejak pertama kali menjejakkan kaki ke tanah Sasak. Tiga pulau ini, Gili Nanggu, Gili Sudak, dan Gili Kedis dapat dicapai dengan menyeberang dari pelabuhan kecil di daerah Tawun. Untuk mencapai Pelabuhan Tawun ini, checkpoint pertama adalah Pelabuhan Lembar. Datang dari arah manapun, Bali, Mataram, ataupun Bandara Praya, ikuti jalan ke arah Pelabuhan Lembar. Tepat sebelum masuk ke Pelabuhan Lembar, ada pertigaan besar, ambil jalan ke arah Sekotong. Sampai di Sekotong Barat, ada pertigaan besar lagi, ambil jalah ke arah Berambang (utara). Sekitar 20 menit perjalanan ada daerah bernama Tawun, dengan pelabuhan kecil di kanan jalan. Dari situlah kita bisa menyeberang ke Gili Nanggu.

Bingung? Siap-siap GPS aja, nih lokasinya.

 

Untuk kendaraan, bagusnya sih pakai kendaraan pribadi/rental. Sebenarnya ada engkel/angkot dari Lembar ke arah Berambang yang melewati daerah Tawun, tapi jarang sekali.


Harganya?
Untuk urusan seberang-menyeberang, persewaan kapal nelayan di sana sudah diorganisir secara rapi oleh para pemuda lokal. Bagus sih buat mereka, tapi nggak bagus buat kita, berbau monopoli -__-. Jadi mau sewa sama nelayan manapun, harga sewa per kapal sudah ditentukan. 250rb/kapal untuk ke Gili Nanggu saja, atau 300rb/kapal untuk tur 3 gili. Itu belum snorkle gear. Bisa nawar dikit-dikit sih, syaratnya harus pasang tampang pengemis. Sayangnya di sini nggak diperbolehkan joinan sama rombongan lain, alias sharing cost on the spot. Peraturan yang aneh memang, jadi usahakan sudah janjian sama rombongan lain untuk sharing cost kapal sebelum sampai di pelabuhan.

Oya, perkecualian kalau kita mau  menginap di resort yang ada di Gili Nanggu, ada kapal untuk antar-jemput tamu resort, gratis.


Gili Nanggu
Start dari Lembar kira-kira pukul setengah 7 pagi, kami sampai di Pelabuhan Tawun sekitar 90 menit kemudian. Di pelabuhan, para nelayan sudah siap dengan kapal mereka. Tanpa buang waktu kami langsung sewa kapal untuk trip 3 pulau. Berangkatlah kami ke pulau pertama yaitu Gili Nanggu. Penyeberangan dari pelabuhan ke Gili Nanggu nggak sampai setengah jam.

Gili Nanggu sendiri adalah pulau privat yang dimiliki oleh entah siapa :D Yang pasti pulau ini tidak untuk tempat tinggal. Di sini cuma ada satu resort, yang disewakan untuk para wisatawan. Resortnya sepi banget pada saat low season. Saat kami sampai di sana cuma ada sekitar dua atau tiga rombongan yang menginap di sana. Kalaupun nggak berniat bermalam di sana, wisatawan bisa sekedar mampir dan bermain-main di pantai dengan membayar tarif masuk 5ribu rupiah. Untuk snorkling, spotnya biasa banget. Terumbunya nggak terlalu bagus, dan belum mateng. Masih terlihat banyak pondasi-pondasi bawah laut yang dibikin untuk tempat tumbuhnya terumbu karang. 20 atau 30 tahun lagi mungkin tempat ini bisa jadi tempat snorkling yang bagus. Untuk ikannya, di perairan sekitar pulau ini banyak banget ikan besar-besar. Buat yang penakut, siap-siap aja merinding bertemu dengan gerombolan ikan yang ukurannya sebesar betis orang dewasa.

Jadi jangan bayangin di Gili Nanggu ada cafe, musik, bule dugem atau apapun. Di sini cuma ada suasana yang tenang, sepi, dengan pohon-pohon cemara melambai bergesekan satu sama lain, dan merdunya suara ombak yang tertiup angin. Perfect place to sleep :D











Gili Sudak
Gili yang kedua adalah Gili Sudak. Setelah puas snorkling, piknik, berenang, dan berjemur di Gili Nanggu, sekarang waktunya tidur siang. Dan tempat yang paling tepat untuk itu adalah di sini, di Gili Sudak :D

Gili Sudak berada sekitar 15 menit dari Gili Nanggu. Pulaunya lumayan besar sebenernya, tapi cuma ada satu pantai yang nyaman untuk disinggahi, yang terletak tepat di salah satu sudut pulau ini. Tempatnya kecil, hanya ada sebuah resto yang nggak buka, yang memiliki pelataran berupa pantai kecil. Sepertinya sih restonya memang nggak buka kecuali ada yang reserve untuk private party. Tapi untuk fasilitas-fasilitasnya, kita bisa pinjem secara cuma-cuma. Dan yang spesial, bener-bener nggak ada orang di sana selain kami! Jadi serasa bermain-main di halaman belakang rumah sendiri. Mau piknik, mau manjat pohon, mau main-main air dan berenang, bahkan mau jalan menyusuri pantai ataupun semak, di sinilah tempatnya.

Untuk spot snorkling, masih sama seperti di Gili Nanggu. Nggak ada yang menarik. Saran saya, nggak usah buang waktu untuk keliling mencari spot snorkling yang bagus, karena nggak akan nemu. Mending nikmatin suasananya yang tenang, sambil tidur dbawah pohon-pohon cemara :D








Gili Kedis
Setelah puas menikmati sensasi "pulai milik pribadi" di Gili Nanggu dan Gili Sudak, saatnya kami menuju pulau ketiga, yaitu Gili Kedis. Pulau yang satu ini sebenarnya cuma bonus sih, karena hampir nggak ada yang bisa dilihat di sini. Iya pulaunya sendiri ukurannya sangat-sangat kecil, kira-kira cuma sebesar empat kali lapangan basket kalau air laut nggak terlalu pasang. Nggak ada bangunan sama sekali, cuma ada pantai dan sedikit semak rimbun. Tapi bukan berarti kita nggak bisa bersenang-senang di sini. Justru kondisi pulaunya yang sangat kecil itu yang bikin menarik. Pantainya yang sangat-sangat landai bisa jadi tempat bermain yang nyaman. Bahkan sejauh 100 meter dari bibir pantai pun, airnya masih dangkal, hanya sekitar pinggang orang dewasa. Mau mandi-mandi, berenang mengelilingi pulau, main bola di pantai, atau sekedar piknik ngobrol di bawah pohon di dalam semak, bisa saja. Yang paling asik, berjalan ke tengah laut menyusuri perairan dangkal di sekitar sana, melihat ikan-ikan kecil berenang diantara kaki-kaki kita di dalam air laut yang jernih.





Well, bagaimana? Tertarik untuk mengunjungi 3 Gili yang lain di Lombok? :D
Sebenarnya masih ada beberapa pulau lain di sekitaran sana. Tapi memang cuma ketiga pulau tadilah yang biasanya digunakan sebagai tempat wisata.

By the way, setelah selesai mengunjungi ketiga pulau ini, jangan lupa mampir juga ke Teluk Mekaki atau Tanjung Sepi, yang masing-masing jaraknya cuma sekitar 10 km dari Tawun. Dijamin nggak nyesel ;)
Saturday, June 1, 2013
1 comment :
  1. ah payah,,,,,,,,, ni anak pamer muluuuuu jalan2nya :(((

    ReplyDelete