Versi Rapi
Hari Yang Indah
Aku selalu benci menerima telepon dari nomor telepon yang tak dikenal. Terutama jika telepon tersebut membawa kabar mendadak bahwa aku harus segera meninggalkan PPS Umum dan aku hanya diberi waktu seminggu untuk menyelesaikan semua kewajiban yang tersisa. Yah, divisi SDM memberi kabar tentang persetujuan mereka atas rekomendasi divisi TSI tentang kepindahanku ke PPS IT. Bukannya nggak senang, hanya saja hal itu terjadi pada timing yang sama sekali tidak tepat. Yeps, di saat aku bertekad untuk mengabdikan seluruh waktuku berkutat dengan perkreditan, simpanan, dan dunia perbankan lainnya, di saat mentalku benar-benar siap untuk melakukan rutinitas belajar sampai tengah malam, menghadapi ujian, training di kantor cabang di daerah tepencil nun jauh di pedalaman, dan menyusun makalah serta menghadapi sidang direksi, telepon itu tiba-tiba datang dan seketika mengubah semuanya. Dengan kondisi yang baru aku akan menyelesaikan pendidikan dalam dua bulan, dan itu berarti minggu depan aku harus meninggalkan zona nyaman di PPS Umum untuk melakukan on job training lebih awal dari teman-teman yang lain. Huff..

Skip it anyway :D
By the way, hari ini terasa begitu menyenangkan oleh hal-hal yang jauh dari rutinitas biasanya. Mulai dari bolos setengah hari dari kantor pusat, tanda tangan kesepakatan pemindahanku di diklat, hingga gathering malam hari hadiah dari hotel Grand Tropic untuk PPS yang entah bagaimana bagiku terasa seperti pesta perpisahan dengan teman-teman PPS. Yah, aku sadar benar bahwa acara barbeque ini bakal jadi acara terakhirku bersama mereka, melihat senyum mereka, mendengar canda tawa mereka. Hiks, begitu mengharukan mengetahui betapa besar perhatian mereka terhadapku. Cukup satu kalimat "aku pindah ke IT" sebagai trigger, 10 menit kemudian berita itu telah tersebar ke seluruh ruangan dan mulai detik itu tak henti-hentinya aku menerima jabatan-jabatan tangan dan ucapan selamat, kata-kata perpisahan, wejangan-wejangan, hingga kata-kata yang melarang aku untuk pergi dan ajakan berfoto-foto untuk kenang-kenangan. Huaa, sumpah,terharu banget melihat tatapan-tatapan sedih mereka mengelilingi. Hikss, pengen ikut mewek rasanya saat dinda, salah satu teman baikku di sini, menatap dengan mata berkaca-kaca seperti itu. Terima kasih banyak teman-teman, terima kasih banyak, jangan lupakan saya :')


Fyuhh, i will surely miss tonight dances for all my life.
Thursday, July 22, 2010
No comments :

Post a Comment