My Blueberry Nights
Setengah tiga pagi yang biasa. Dari beberapa jam yang lalu udah beberapa orang -yang juga hobi begadang- ngasih mesej lewat ym, yang isinya kurang-lebih sama: Begadang TA ya? Semangat ya!!
Padahal enggak, udah hampir semingguan ini aku nggak nyentuh skripsiku lagi. Barusan aku malah asik begadang buat nonton My Blueberry Nights. Hehe, you're expecting too much, dude.
Daripada begadang nggak jelas, mending update blog dah. Lumayan, nambah-nambahin jumlah postingan.
By the way, My Blueberry Nights? Belum pernah denger sebelumnya? Sama, hehe. Sebenernya sama sekali ngga pernah ada rencana buat nyewa ini film. Bahkan gue nggak pernah tau sebelumnya, ada vcd new release yang judulnya gitu. Biasanya sih sebelum nyewa gue udah bikin list duluan. Seperti biasa, satu film drama, satu action, satu komedi romantis, en satu film remaja. The Notebook buat drama, V for Vendetta buat film eksyennya, Elisabethtown buat komedi romantis, en film remajanya John Tucker Must Die. Biasalah, seleraku, film-film jadul yang belum sempat kutonton.
Pas nyewa, gue baru nyadar klo gue masih punya jatah satu judul lagi buat bonus. Iya, di Istana klo nyewa 4 judul film ori, bonus satu judul lagi. Hmm, karena list udah dapet semua akhirnya aku pilih aja satu judul lagi dari vcd-vcd ori new release. Berhubung film-film new release lainnya pada nggak menarik semua, akhirnya aku asal pilih aja ini film, My Blueberry Nights. Judulnya menarik sih, walopun belum pernah denger. Selain itu para castnya juga kebetulan bintang-bintang yang lumayan gue suka. Norah Jones, Natalie Portman, Jude Law, en Rachel Weisz. Hmm, Natalie Portman + Jude Law? Jadi teringat Closer deh, film drama nggak jelas, tapi dipuji dimana-mana. Well, iseng aku sewa film ini, tanpa ada bayangan sama sekali gimana jalan ceritanya, genre-nya apa, sutradaranya sapa. Cuman ngikutin insting selera filmku.
Well, sekarang abis nonton film itu. Bagus juga. Bagus, drama simpel ynag mengeksplorasi beberapa kejadian dalam kehidupan biasa. Nggak hiperbola, nggak aneh-aneh. Simpel. So called reality. Ceritanya sederhana, menceritakan seorang cewek yang menemukan jati dirinya gitu deh. Ada seorang cewek bernama Elizabeth (Norah Jones) yang nggak punya siapa-siapa dalam hidupnya selain kekasihnya. Suatu hari Elizabeth tahu kalo kekasihnya itu selingkuh dengan cewe lain. Dia tahu dari seorang penjaga toko roti langganan kekasihnya itu. Shock lah si Elizabeth ini mendengar pacarnya selingkuh. Karena dia udah nggak punya siapa-siapa lagi, akhirnya Elizabeth cuman bisa curhat ke si penjaga toko roti yang bernama Jeremy (Jude Law) itu, sambil makan blueberry pie yang nggak laku di toko itu. Begitu terus selama beberapa waktu, tiap tengah malam Elizabeth datang ke toko itu, curhat, menceritakan seluruh kisah hidupnya ke Jeremy sambil melampiaskan seluruh esmosinya dengan makan blueberry pie bikinan Jeremy. Sampai suatu saat dia memutuskan untuk pergi dari New York, pergi sejauh-jauhnya meninggalkan kehidupannya yang nggak menentu, pergi meninggalkan kekasihnya, pergi meninggalkan blueberry pie di toko itu. Elizabeth pergi begitu saja tanpa ada tujuan, hanya berkelana naik bus dari satu kota ke kota lain, berganti-ganti pekerjaan dan menggunakan nama yang berbeda-beda di setiap kota yang dia lewati. Nah, film ini menceritakan tentang perjalanan Elizabeth, dan kehidupannya selama perjalanan tanpa tujuan itu. Bagaimana dia bertemu orang-orang yang memiliki masalah-masalah sendiri dalam hidup mereka, bagaimana ia belajar dari cerita-cerita kehidupan orang lain. Elizabeth benar-benar berkelana tanpa tujuan, tanpa teman, tanpa ada yang tau dimana dia berada. Dalam perjalanannya, Elizabeth selalu rutin mengitimkan kartu pos ataupun surat kepada Jeremy si penjaga toko, walaupun sebenarnya mereka berdua sama sekali nggak ada hubungan apa-apa selain pedagang dan pelanggan. Lewat surat Elizabeth meneceritakan semua kejadian-kejadian yang ia alami, bertemu orang-orang baru yang menganggapnya sebagai sahabat, dan pelajaran-pelajaran yang ia dapat dari setiap hal yang ia temui dalam perjalanannya. Nggak terasa setahun sudah ia berkelana dan akhirnya ia sampai kembali pada sudut kota New York, tempat ia memulai perjalanannya. Saat itu ia temukan bahwa semuanya telah berbeda. Elizabeth yang dulu manja dan kekanak-kanakan, kini telah berubah menjadi seorang wanita yang tegar dan dewasa.
Yeps, film ini sebenarnya sederhana, tapi menarik. Banyak cerita-cerita tentang masalah-masalah di kehidupan sehari-hari yang ditemui Elizabeth dalam perjalanannya yang bisa diambil sebagai pelajaran. Selain itu, sekedar menonton perjalanan Elizabeth dari satu kota ke kota lain juga merupakan sesuatu yang menarik. Buat kamu yang suka drama simpel macem Closer, Trainspotting, ato TransAmerica, pasti terpuaskan deh sama film ini, nonton deh!
Padahal enggak, udah hampir semingguan ini aku nggak nyentuh skripsiku lagi. Barusan aku malah asik begadang buat nonton My Blueberry Nights. Hehe, you're expecting too much, dude.
Daripada begadang nggak jelas, mending update blog dah. Lumayan, nambah-nambahin jumlah postingan.
By the way, My Blueberry Nights? Belum pernah denger sebelumnya? Sama, hehe. Sebenernya sama sekali ngga pernah ada rencana buat nyewa ini film. Bahkan gue nggak pernah tau sebelumnya, ada vcd new release yang judulnya gitu. Biasanya sih sebelum nyewa gue udah bikin list duluan. Seperti biasa, satu film drama, satu action, satu komedi romantis, en satu film remaja. The Notebook buat drama, V for Vendetta buat film eksyennya, Elisabethtown buat komedi romantis, en film remajanya John Tucker Must Die. Biasalah, seleraku, film-film jadul yang belum sempat kutonton.
Pas nyewa, gue baru nyadar klo gue masih punya jatah satu judul lagi buat bonus. Iya, di Istana klo nyewa 4 judul film ori, bonus satu judul lagi. Hmm, karena list udah dapet semua akhirnya aku pilih aja satu judul lagi dari vcd-vcd ori new release. Berhubung film-film new release lainnya pada nggak menarik semua, akhirnya aku asal pilih aja ini film, My Blueberry Nights. Judulnya menarik sih, walopun belum pernah denger. Selain itu para castnya juga kebetulan bintang-bintang yang lumayan gue suka. Norah Jones, Natalie Portman, Jude Law, en Rachel Weisz. Hmm, Natalie Portman + Jude Law? Jadi teringat Closer deh, film drama nggak jelas, tapi dipuji dimana-mana. Well, iseng aku sewa film ini, tanpa ada bayangan sama sekali gimana jalan ceritanya, genre-nya apa, sutradaranya sapa. Cuman ngikutin insting selera filmku.
Well, sekarang abis nonton film itu. Bagus juga. Bagus, drama simpel ynag mengeksplorasi beberapa kejadian dalam kehidupan biasa. Nggak hiperbola, nggak aneh-aneh. Simpel. So called reality. Ceritanya sederhana, menceritakan seorang cewek yang menemukan jati dirinya gitu deh. Ada seorang cewek bernama Elizabeth (Norah Jones) yang nggak punya siapa-siapa dalam hidupnya selain kekasihnya. Suatu hari Elizabeth tahu kalo kekasihnya itu selingkuh dengan cewe lain. Dia tahu dari seorang penjaga toko roti langganan kekasihnya itu. Shock lah si Elizabeth ini mendengar pacarnya selingkuh. Karena dia udah nggak punya siapa-siapa lagi, akhirnya Elizabeth cuman bisa curhat ke si penjaga toko roti yang bernama Jeremy (Jude Law) itu, sambil makan blueberry pie yang nggak laku di toko itu. Begitu terus selama beberapa waktu, tiap tengah malam Elizabeth datang ke toko itu, curhat, menceritakan seluruh kisah hidupnya ke Jeremy sambil melampiaskan seluruh esmosinya dengan makan blueberry pie bikinan Jeremy. Sampai suatu saat dia memutuskan untuk pergi dari New York, pergi sejauh-jauhnya meninggalkan kehidupannya yang nggak menentu, pergi meninggalkan kekasihnya, pergi meninggalkan blueberry pie di toko itu. Elizabeth pergi begitu saja tanpa ada tujuan, hanya berkelana naik bus dari satu kota ke kota lain, berganti-ganti pekerjaan dan menggunakan nama yang berbeda-beda di setiap kota yang dia lewati. Nah, film ini menceritakan tentang perjalanan Elizabeth, dan kehidupannya selama perjalanan tanpa tujuan itu. Bagaimana dia bertemu orang-orang yang memiliki masalah-masalah sendiri dalam hidup mereka, bagaimana ia belajar dari cerita-cerita kehidupan orang lain. Elizabeth benar-benar berkelana tanpa tujuan, tanpa teman, tanpa ada yang tau dimana dia berada. Dalam perjalanannya, Elizabeth selalu rutin mengitimkan kartu pos ataupun surat kepada Jeremy si penjaga toko, walaupun sebenarnya mereka berdua sama sekali nggak ada hubungan apa-apa selain pedagang dan pelanggan. Lewat surat Elizabeth meneceritakan semua kejadian-kejadian yang ia alami, bertemu orang-orang baru yang menganggapnya sebagai sahabat, dan pelajaran-pelajaran yang ia dapat dari setiap hal yang ia temui dalam perjalanannya. Nggak terasa setahun sudah ia berkelana dan akhirnya ia sampai kembali pada sudut kota New York, tempat ia memulai perjalanannya. Saat itu ia temukan bahwa semuanya telah berbeda. Elizabeth yang dulu manja dan kekanak-kanakan, kini telah berubah menjadi seorang wanita yang tegar dan dewasa.
Yeps, film ini sebenarnya sederhana, tapi menarik. Banyak cerita-cerita tentang masalah-masalah di kehidupan sehari-hari yang ditemui Elizabeth dalam perjalanannya yang bisa diambil sebagai pelajaran. Selain itu, sekedar menonton perjalanan Elizabeth dari satu kota ke kota lain juga merupakan sesuatu yang menarik. Buat kamu yang suka drama simpel macem Closer, Trainspotting, ato TransAmerica, pasti terpuaskan deh sama film ini, nonton deh!
Tuesday, March 31, 2009
3:35 AM
Jadi penasaran...
ReplyDeleteNgopy, Rei... :D
bukannya udah dibalikin y 1 malam sebelum kepulanganku??
ReplyDeleteparus,
ReplyDeletesiapin aja bahan buat barter ;)
penjahat cupu,
tau ngga lih, vcd tu bisa dikopi ke komputer loh, main2 deh ksini, tar akyu ajarin
huakakakakaka
ReplyDeletengakak aku baca balesan komenmu ke galih
Kan waktu itu aku udah ngasih "The Day The Earth Stood Still" + "Resident Evil Degeneration", blom dapet barterannya... :D
ReplyDeletemaklum kk,,
ReplyDeletemasih cupu nih..
k, tw gitu gw nonton dehh..
T_T