Versi Rapi
Day 37: Lomba di SD
Di kurikulum SD bulan Agustus, ada yang namanya kurikulum non-belajar, yang musti diisi dengan kegiatan-kegiatan di luar kelas oleh siswa-siswa SD. Biasanya sih diisi dengan sekedar bersih-bersih sekolah, atau bahkan nggak ada kegiatan sama sekali. Tapi tahun ini berbeda, soalnya ada kami,hehe. Kami sepakat dengan guru-guru untuk mengadakan lomba-lomba kecil-kecilan untuk anak-anak SD, seperti makan kerupuk, lari kelereng, en masukin pensil dalam botol.
Dengan persiapan yang seadanya, hari ini kami adakan lomba makan kerupuk. Hari ini jadwalnya untuk kelas 1 dan 2, dan besok untuk kelas 3 dan 4. Kami ke SD minta bantuan anak-anak Gendingan. Sebenarnya, nggak bener-bener mita bantuan, tapi lebih kepada 'berbagi kegiatan menyenangkan' sih, soalnya kami pikir anak-anak Gendingan juga nganggur-nganggur aja di pondokan mereka. Lagian, makin rame makin asik kan. Nggak nyangka, waktu kami mendata peserta yang mau ikut, ternyata hampir semua anak di kelas 1 sampai 4 pengen ikutan. Maklum, menurut guru-guru belum pernah ada acara macem begini di SD, sampai kami-kami masuk e SD. Wuih, bangga juga nih, ternyata SD begitu antusias dengan pekerjaan-pekerjaan kecil kami. Tapi repot juga tuh, nyiapin kerupuk segitu banyak, buat 8 kelas! Mulai dari kelas 1A sampai 4B. Fuuh, selesai nggak nih satu hari? Kayaknya bakal molor nih jadwal lomba-lomba. Tapi nggak apa-apa deh, lagian kami nggak keburu waktu. Kami selalu punya waktu untuk kegiatan di SD. Wah, seru juga lomba makan kerupuk itu. Begitu banyak yang nonton, bersorak-sorak. Pokoknya lebih seru dari yang bisa dibayangkan deh ^^

Trus, untuk menghemat waktu, sementara yang lain mengurusi lomba makan kerupuk, aku en Subhan ngurusin lomba lari kelereng kelas 2. Nggak kalah serunya tuh! Susahnya minta ampun, ngurusin anak-anak yang nonton. Soalnya mereka tuh justru menghalangi para peserta dengan berlari-larian di lintasan lomba. Fuu, repot sih, tapi fun abis!!

S0orenya lagi-lagi kami ke SD buat ngajar pramuka. O ya, sempat agak mumet kami-kami mengatur jadwal beberapa hari itu, abisnya begitu banyak kegiatan yang musti dilakukan. Selain lomba-lomba di SD en ngajar pramuka siang-siang, kami juga musti menyiapkan acara lomba desa yang diadakan jumat besok. Hampir nggak sempat lagi kami mengurusi acara lomba desa, saking sibuknya kami di SD. Padahal, lomba desa tuh acara besar yang justru harus dipersiapkan dengan matang,. Apalagi penyelenggaranya emang bener-bener hanya kami saja, nggak ada pihak lain yang bantu. Walhasil, sore itu kami harus menyiapkan segala sesuatunya untuk lomba hari pertama di desa, karena kami sama sekali belum mulai kerja untuk lomba desa itu. Padahal selain itu kami musti ngajar pramuka dan ada jadwal main voli bersama perangkat desa. Fuuh, akhirnya kami bagi tugas. Dua orang ngajar pramuka, sementara yang lain mendekorasi kantor desa untuk lomba besok. Tentu saja aku yang paling bingung, aku kan sesi dekorasi lomba desa, en notabene aku juga yang musti membimbing pramuka, soalnya dari kemaren-kemaren emang aku yang punya porsi mengajar pramuka paling besar di SD. Akhirnya aku korbankan masalah dekorasi lomba desa, aku berangkat ngajar pramuka berdua sama Nurhadi, lagi. Sial, aku dijebak!!

Pas pramuka aku ajarin anak-anak kedisiplinan en baris-berbaris. buikannya serius waktu aku ajarin baris-berbaris, anak-anak malah ketawa-ketawa ngelihat aku membentak-bentak mereka, ngajarin untuk disiplin. Apalagi si Puput en ganknya, katanya aku nggak cocok bentak-bentak, nggak serem, katanya. Duh, nasib, nasib..

Trus pas kami lagi pelajaran permainan, pas anak-anak lagi main tebak-tebak orang, ada insiden yang cukup bikin nervous. Pas lari-larian, anak SD yang namanya Amin, jatuh en kejeduk tiang bendera, trusluka robek di kepala. Seketika suasana yang tadinya rame ketawa-ketawa, jadi sengang. Duh, mampus gue, anak-anak kan bener-bener tanggung jawabku, mengingat nggak ada orang dewasa lain di SD selain aku en Nurhadi. Akhirnya aku bawa Amin ke UKS. Kubersihin en kulihat lukanya. Duh, dalam juga robeknya, di dekat telinga. Mana si Aminnya nangis-nangis en sempat nggak mau pulang, lagi, takut dimarahin ibunya. Akhirnya aku obatin seadanya sambil menenangkan dia di UKS. Anak-anak lain aku suruh pulang aja, biar si Aminnya nggak tambah panik ditontonin. S
ampe sore aku tungguin, sampe dia berenti nangis. Pas dia selese nangis, Subhan datang, mau jemput kami main voli. Akhirnya kusuruh aja Subhan, yang kebetulan naik motor, nganterin Amin pulang, biar nggak dimarahin ibunya di rumah. Huuh, berhari-hari aku kepikiran terus sama si Amin, gara-garanya dia berhari-hari nggak masuk sekolah. Gue kepikiran lukanya itu loh, lumayan dalam, di kepala lagi. Untungnya beberapa hari setelahnya dia udah masuk sekolah lagi, en ternyata dianya baik-baik aja.

Seperti biasa, aku pulang dari SD ditemenin Nunung, Yiyin, en Ana. Kebetulan kami emang satu arah. Ternyata mereka bertiga juga ikut lomba di desa yang kami selenggarakan itu. Sebelumnya, Utami en Alfia juga bilang mereka ikut lomba desa itu. Yaah, mereka lagi mereka lagi. Hehe..

Begitu sampai rumah, ternyata anak-anak udah mau berangkat lagi, main voli sama perangkat desa. Akhirnya, masuk rumah cuman minum, gue langsung berangkat lagi ke lapangan voli..Fuuuh, melelahkan!!

Bukan itu aja, malam itu kami juga diundang Pak Carik untuk datang ke acara tahlilan di rumahnya. Yaah, padahal aku udah kangen pengen segera membaringkan diri di kasurku yang empuk. Bayangin, pagi menyiapkan lomba di SD, siang baris-berbaris pramuka, sore main voli, en malamnya tahlilan. Gimana gak ngantuk tuh, pas tahlilan?hehe..

Padahal malam itu, kami, atau tepatnya aku, masih punya kerjaan bikin dekor alias spanduk tulisan untuk acara lomba desa besok. Kerjaan tuh, nguntingin kertas asturo jadi hurup-hurup tulisan "Lomba Perayaan HUT RI ke 62 Desa Widodaren. Kerjasama Desa Widodaren dengan KKN UGM 2007. Tanggal 10-12 Agustus 2007" trus menempelkannya di spanduk yang akan dipakai. Fuuh, nggak bakal selesai tuh satu malam!
Thursday, August 9, 2007
No comments :

Post a Comment