Versi Rapi
An Unfinished Life

"MAUKAH ANDA DIKURUNG?Tidak ada manusia normal yang suka dikurung dalam sangkar seperti orang terpenjara, demikian juga satwa liar. Seindah apapun sangkar yang diberikan dengan makanan dan minuman berlimpah, tetap satwa liar lebih suka hidup di alam bebas.STOP PERDAGANGAN DAN PEMELIHARAAN SATWA LIAR UNTUK KESENANGAN (http://www.profauna.or.id/)"
Foto itu gue ambil di basecamp Teater Lempung-nya Universitas Brawijaya, waktu dua hari nginep di sana pas balik dari Bali februari kemarin.


Tadi malam gue nonton lagi An Unfinished Life-nya J-Lo untuk kesekian kalinya. Film ini menceritakan tentang seorang bapak (Robert Redford) yang menutup diri dari semua orang setelah anaknya satu-satunya meninggal karena kecelakaan. Saking lamanya menutup diri, sampai-sampai dianya nggak tahu bahwa dia memiliki seorang cucu dari anaknya yang sudah meninggal itu. Ceritanya begini, waktu anaknya meninggal karena kecelakaan mobil, dia menyalahkan menantunya, Jane (Jeniffer Lopez) yang mengemudikan mobil waktu kecelakaan itu, sebagai penyebab atas kematian anaknya. Lalu ia mengusir Jane dari rumah mereka, dan tinggal berdua saja bersama sahabatnya (Morgan Freeman) di atas perbukitan Wyoming, tanpa tahu bahwa Jane sebenarnya sedang hamil. Pada suatu hari sebelas tahun kemudian, Jane kembali ke Wyoming bersama anaknya, yaitu cucu si bapak sendiri, untuk menumpang tinggal sementara. Awalnya si Bapak menolak, karena masih belum dapat memaafkan Jane atas kecelakaan itu. Namun perlahan demi perlahan si Bapak mulai belajar menerima apa yang telah terjadi sebelas tahun sebelumnya.
Trus, apa hubungannya dengan foto di atas? Di film ini kehidupan si Bapak dianalogikan dengan seekor beruang yang ditangkap dan dikurung dalam sangkar setelah kedapatan berjalan-jalan di desa. Dari kejadian-kejadian yang menimpa beruang malang inilah si Bapak akhirnya sadar bagaimana sebenarnya dia harus menjalani hidup.Film drama yang nggak terlalu berat sih, tetapi lumayan asik buat ditonton, apalagi setting ceritanya di suatu desa kecil di pegunungan Wyoming yang memiliki pemandangan yang bener-bener indah.


Selesai nonton film ini gue tiba-tiba jadi teringat kalo dulu sempat ngambil foto di atas. Bener juga sih, menurutku nggak pantas kalo kita memelihara hewan dengan cara menaruhnya dalam kurungan. Hewan-hewan itu kan juga punya nyawa, nggak etis kan, kita menguasai hidup mereka hanya untuk sekedar hobi atau kesenangan belaka.
Sama seperti bunga yang sebenarnya jauh lebih indah bila kita biarkan tetap di pohonnya daripada kita petik, satwa liar tuh akan lebih suka hidup di alam bebas daripada harus hidup mewah di dalam sangkar..


Tuesday, June 26, 2007
2 comments :
  1. aku mau kok ...

    ReplyDelete
  2. Anonymous,(lain kali kasi nama, ok ^^)
    Mau? dikurung? yakin??

    ReplyDelete