Balik ke ujian lagi nihh, setelah beberapa saat menjalani rutinitas kuliah. Waktu lagi ujian en dapet kesempatan buat mikir kemana-mana, terpikir, udah tiga tahun nih, aku kuliah macam gini. Dateng, duduk, nunggu absen lewat sambil ngobrol or ngeliat kesana-kemari. Nggak ada perubahan sejak awal masuk kuliah. Nggak efektif, nggak efisien. Dateng, duduk, sambil ngeliatin dosen menerangkan hal-hal yang nggak jelas.
"...EAX dan EBX akan menampung bit-bit 0 dan 1 dan bit tanda, dan ditampung pada buffer ACX sebelum dikirimkan ke alamat 000100x1 melalui jalur..."
JUST SHUT UP!! Gue masuk nih ilkom cuman buat belajar Photoshop en Dreamweaver tau!! Bukannya ngitung angka-angka 0 dan 1 yang berjalan di dalam kabel-kabel yang menghubungkan CPU en Memori!! Lagipula, semua yang kita pelajari itu nggak nyata! Nggak benar-benar ada angka 1 dan 0 yang berjalan di Memoriku. Nggak ada paket-paket berisi Ack dan header dalam kabel-kabel, itu cuma arus listrik biasa! Kenapa orang-orang ini terlalu menganggap serius dan mempelajari hal-hal yang nggak benar-benar ada ini secara besar-besaran seolah-olah kita nggak bisa hidup tanpa mengetahui hal-hal yang sebenarnya nggak berguna itu? Hei, hei, pohon tumbuh tanpa bantuan Memori. Sel-sel tubuh kita berkembang tanpa bantuan Harddisk. Kita nggak akan menghindari pemanasan global dengan prosesor atau CD-ROM! Kenapa hal-hal nggak penting begini dibahas panjang lebar sementara HIV/AIDS terus berkembang tanpa ada yang bisa dan tertarik untuk menciptakan obatnya? Ada apa dengan manusia-manusia ini? Sepenting itukah membeli VGA terbaru jika masih banyak anak-anak lain putus sekolah karena nggak punya duit? Sepenting itukah memanjakan gaya hidup sementara di bagian lain dunia orang-orang tak sempat memikirkan tentang baju baru karena sibuk mempertahankan hidupnya dalam peperangan?
Kelihatannya kehebatan teknologi yang ada sekarang belum cukup mutakhir bagi orang-orang ini. It's enough for me, actually. Aku nggak perlu prosesor yang lebih cepat dari Sempron 2500. Aku nggak perlu punya sepeda motor atau Walkman yang dilengkapi prosesor. Aku nggak perlu handphone super tipis yang bisa menyimpan seribu lagu sekaligus. Aku nggak perlu sapu yang bisa menyapu lantai dengan sendirinya begitu lantaiku kotor. Aku nggak perlu pendingin ruangan otomatis, atau spray pengkilap mobil, atau perias wajah, jika setiap gulung tisu toilet yang aku habiskan harus mengorbankan sebatang pohon di Zimbabwe. Aku pikir teknologi berkembang ke arah yang salah. Aku pikir komputer, mesin, dan teknologi mulai menjadi pelampiasan dari rasa malas manusia. So stop using your lipstick,ok?:)
Hehehe..gini nih jadinya gara-gara nonton Lady In The Water di malam sebelum ujian Audit TI...
Stop Think About IT
Post a Comment