Versi Rapi
Confession
orang tuh emang beda-beda. Ada yang parah seperti aku, ada yang memang mengerti arti hidup. "Hidup tuh nggak cuma sebatas kamarmu, ray" katanya. "Cobalah berguna bagi orang lain". Haha, aku tahu dia cuma bercanda ngomong gitu waktu ngelihat aku maen game terus. Kedengaran menggurui banget. Tapi emang bener sih, apa yang dikatakannya. Yah, andai aja aku punya keberanian seperti dia. Andai saja aku memiliki keberanian untuk menghadapi tatapan mata di sekitarku. Kenapa ya, aku ini. Sudah tahu jelek tetap aku pertahankan prinsipku. Sekian kali aku bilang ini yang terakhir, sebanyak itu juga aku mengingkarinya. well, ternyata nggak mudah menjadi orang lain. Nggak mudah menjadi lebih baik. Nggak mudah menghapus kebiasaan. Suatu waktu kemauan iu begitu kuat, tapi di lain waktu dengan mudah aku meruntuhkannya. Huh, i'm tired being like this. i'm tired to try, i'm tired to changing. Kukira semua ini akan berubah sedikit demi sedikit seiring waktu. Tapi ternyata kulihat selama ini aku berjalan di tempat. Atau bahkan mungkin beranjak mundur. Walaupun sejujurnya aku nggak ingin menunggu sampai Tuhan menghukumku. There's no one left to blame. Nothing left to blame. Terlalu jauhkah aku untuk kembali? Aku nggak akan lagi berharap hari esok akan lebih baik untukku. Aku akan berusaha agar hari esok datang lebih baik. Aku akan mencoba berani untuk tidak berharap agar Tuhan memberikan yang terbaik bagiku. Aku akan mencoba untuk berani berharap bahwa apa yang aku dapatkan adalah apa yang pantas aku dapatkan. Akan kucoba untuk menghapus kata-kata "akan kubuktikan pada mereka" dari kamusku. Akan kucoba untuk menerima kekalahan ini.
Thursday, November 23, 2006
2 comments :
  1. so, how's the result now?
    have you been better??
    just wanna know..coz..

    ReplyDelete
  2. >> yellowsweetbee
    Dunno,, difficult to change, though :(
    We cant judge ourself, right?
    All i wanna do is just keep trying to be better.
    Dunno, until when it will going on.
    Hmph..

    ReplyDelete