Tunisia v Saudi Arabia
Sebelum pertandingan dimulai aku sempat ragu apakah pertandingan ini pantas disaksikan, atau belajar saja untuk ujian besok pagi. Maklum, menurut statistik di atas kertas pertandingan ini adalah pertandingan paling nggak menarik, karena kedua tim termasuk tim lemah. Tapi ternyata dugaanku salah, karena ternyata dari semua pertandingan awal di world cup 2006 ini, menurut aku yang notabene nonton semua pertandingan, justru match akhir dari putaran awal inilah yang benar-benar seru. Setiap gol yang tercetak merupakan gol-gol tingkat tinggi. Seperti yang diramalkan, awal pertandingan didominasi Tunisia. Hasilnya pada shot on goal yang pertama di pertengahan babak pertama Tunisia mencetak world class goal dari Jaziri sang bintang Tunisia. Memanfaatkan bola liar, Jaziri menyelesaikan dengan bicycle kick, melompat dan menjatuhkan diri sambil menendang. Tunisia unggul hingga turun minum. Kesalahan besar dilakukan Roger Lemerre pelatih Tunisia dengan memasukkan pemain bertahan menggantikan pemain sayap untuk mempertahankan keunggulan. Meladeni taktik Tunisia itu, Saudi Arabia justru bermain lepas all attack. Terbukti statistik shot on goal 1-1 di babak pertama dengan cepat berubah menjadi 12-1 untuk Saudi. Dari tekanan terus-menerus itulah Saudi menyamakan kedudukan lewat Al Khatani, pada menit 57. Gol tercipta hasil serangan solid melalui sayap kanan Saudi yang memberikan umpan tarik tanpa harus melihat posisi penyerang,yang diselesaikan Khatani lewat satu sentuhan cantik yang keras. Satu gol kelas dunia kembali tercipta di pertandingan ini.
Nggak sampai di situ, lewat senjata rahasia Arab Saudi, Al Jaber, yang baru dua menit masuk, mereka berbalik unggul 2-1. Umpan terobosan dari penyerang kanan diterima Jaber yang berdiri sendirian. Dengan dua sentuhan pertamanya di pertandingan ini, Al Jaber mencetak superb gol. Dengan ketenangannya ia berhasil melewatkan bola dari sudut sempit di kiri gawang. Bola bergulir tipis di samping kaki kiper dan tepat masuk ke ujung kanan gawang lawan. Gol ini merupakan sejarah bagi Jaber yang merupakan satu-satunya pemain Arab Saudi yang selalu mencetak gol pada tiga piala dunia berbeda. Perlu diingat, SAudi belum prnah lolos ke babak penyisihan Piala Dunia sekalipun. Menyadari kesalahannya, Tunisia mulai bangkit menyerang. Tapi karena solidnya permainan Saudi, serangan selalu gagal. Namun, drama belum usai. Ending yang pantas terjadi pada pertandingan ini, dimana lewat kerja sama apik pemain Tunisia, Jaidi berhasil mencetak gol indah ke gawang Saudi setelah memanfaatkan umpan tinggi dari sayap kanan. Dramatis bagi Saudi, gol tersebut terjadi pada menit 93 dimana para pemain Saudi siap merayakan kemenangan pertamanya pada putaran final Piala Dunia. Dengan waktu tersisa kurang dari satu menit, para pemain Saudi belum menyerah. Lewat Jaidi, Saudi memiliki peluang emas mencetak gol. Sayang gol urung tercipta. Akhirnya drama berakhir 2-2. Hasil pantas bagi kedua tim melihat keduanya bermain baik dan saling menyerang.
Drama lain pada pertandingan Jerman v Polandia. Polandia akhirnya jadi tim pertama yang dinyatakan gugur dari Piala Dunia kali ini, setelah pada menit 92 tuan rumah Jerman mencetak satu-satunya gol pada pertandingan itu ke gawang Polandia. What an unlucky team!!
Nggak sampai di situ, lewat senjata rahasia Arab Saudi, Al Jaber, yang baru dua menit masuk, mereka berbalik unggul 2-1. Umpan terobosan dari penyerang kanan diterima Jaber yang berdiri sendirian. Dengan dua sentuhan pertamanya di pertandingan ini, Al Jaber mencetak superb gol. Dengan ketenangannya ia berhasil melewatkan bola dari sudut sempit di kiri gawang. Bola bergulir tipis di samping kaki kiper dan tepat masuk ke ujung kanan gawang lawan. Gol ini merupakan sejarah bagi Jaber yang merupakan satu-satunya pemain Arab Saudi yang selalu mencetak gol pada tiga piala dunia berbeda. Perlu diingat, SAudi belum prnah lolos ke babak penyisihan Piala Dunia sekalipun. Menyadari kesalahannya, Tunisia mulai bangkit menyerang. Tapi karena solidnya permainan Saudi, serangan selalu gagal. Namun, drama belum usai. Ending yang pantas terjadi pada pertandingan ini, dimana lewat kerja sama apik pemain Tunisia, Jaidi berhasil mencetak gol indah ke gawang Saudi setelah memanfaatkan umpan tinggi dari sayap kanan. Dramatis bagi Saudi, gol tersebut terjadi pada menit 93 dimana para pemain Saudi siap merayakan kemenangan pertamanya pada putaran final Piala Dunia. Dengan waktu tersisa kurang dari satu menit, para pemain Saudi belum menyerah. Lewat Jaidi, Saudi memiliki peluang emas mencetak gol. Sayang gol urung tercipta. Akhirnya drama berakhir 2-2. Hasil pantas bagi kedua tim melihat keduanya bermain baik dan saling menyerang.
Drama lain pada pertandingan Jerman v Polandia. Polandia akhirnya jadi tim pertama yang dinyatakan gugur dari Piala Dunia kali ini, setelah pada menit 92 tuan rumah Jerman mencetak satu-satunya gol pada pertandingan itu ke gawang Polandia. What an unlucky team!!
Friday, June 16, 2006
2:04 AM
Post a Comment