Versi Rapi
Silent Hill
Sayang sekali. Itu pendapatku setelah nonton movie Silent Hill. Sayang sekali nggak seperti yang aku perkirakan. Trailer yang memukau, thriller yang menegangkan, horror yang mencekam, kesan feminim yang tepat, adaptasi yang sangat baik, suasana eye-candy yang pas, seharusnya bisa membuat film ini jadi film adaptasi dari game yang sempurna. Sayang sekali, satu kelemahan fatal, tidak dibekali dengan alur cerita yang baik. Sebenarnya, sejak awal, film ini sudah sangat menarik. Keseimbangan antara suasana game yang benar-benar terasa dan kualitas film yang terjaga, benar-benar membuat kagum. Sayangnya, kesempurnaan yang terjaga dari awal film itu justru menjadi kacau-balau sejak kira-kira 15 menit terakhir ketika cerita memasuki klimaks. Kesan adaptasi sempurna itu porak-poranda oleh ending murahan yang terlalu dibuat-buat, dengan penyelesaian dari teka-teki yang sangat-sangat dipaksakan, dan aksi yang sama sekali tidak menegangkan. Benar-benar murahan. Benar-benar mengecewakan, merusak kesan pada Silent Hill. Padahal waktu melihat trailernya aku sempat berpikir, ini saatnya menonton film hasil adaptasi dari game yang berkualitas, bisa memecahkan tradisi dimana film yang diangkat dari game (dan sebaliknya, versi game dari sebuah movie) nggak akan bisa sukses. Ternyata, film ini hanya memperkuat tradisi itu. Jadi teringat film genre yang sama, yatu Resident Evil:Apocalypse, yang juga mengecewakan. Waktu menonton film ini, sebagai fans game Resident Evil sejati *ngakunya, hehe..* benar-benar nggak bisa terima. Bagaimana berwibawa, hebat dan jahatnya Nemesis, monster buatan Umbrella Corp, yang di gamenya Resident Evil 3, Jill Valentine harus menghadapi si Nemesis ini dari awal game sampe akhir, itupun gak mati-mati pula, en di endingnya baru dianya hancur bersama Racoon City kena roket,di film ini hanya diberi peran sampingan, yang dengan mudah ditaklukkan oleh Alice (MIlla Jovovich) si tokoh utama bahkan dengan tangan kosong. Gimana nggak muak nontonnya!!*huh, jadi emosi!!* Dan sekarang lagi-lagi dibikin kecewa dengan Silent Hill ini. Yang aku heranin, kenapa sih musti bikin storyline sendiri, padahal di gamenya sendiri ada beberapa storyline yang punya ending berbeda yang bagus-bagus. Apa nggak bisa bikin yang sejalan dengan game-nya? Huh, dasar Hollywood!
O ya, hari ini rilisnya The Da Vinci Code di seluruh dunia nih! Jadi gak sabar pengen nonton!
Saturday, May 20, 2006
No comments :

Post a Comment