Versi Rapi
Untitled
Entah kenapa akhir-akhir ini aku sering mengenang masa-masa kecilku. Masa-masa saat aku berlari-lari bersama teman-temanku di antara rerumputan, di atas pematang, dengan matahari pagi menyinari dari belakang. Saat-saat dimana aku dan temanku menjelajahi hutan di tepi sungai, dengan kaki penuh lumpur. Dan sekarang aku tak pernah lagi merasakan kebahagiaan seperti itu. Kini aku tak pernah lagi merasakan indahnya dunia. Entah kenapa aku merasa semua itu sudah berlalu. Hanya masa lalu yang tak mungkin terulang. Dan saat ini, aku merasa sadar, hari-hariku kini sangatlah tidak berarti. Dengan rutinitas yang tidak pernah kurasakan betul manfaatnya, dengan waktu yang berjalan begitu cepat, tanpa memliki waktu untuk bermain. Dan kusadari juga, di hari-hariku kini, aku kehilangan kebebasanku. Kebebasan bermain, kebebasan mandi-mandi di sungai belakang rumah, kebebasan bersepakbola di tengah jalan, kebebasan memanjat pohon di belakang rumah, kebebasan berlomba melempar batu-batu ke dalam kaleng, kebebasan untuk bebas. Aku benci kenapa orang-orang di sekitarku selalu membisikkan hal-hal yang kejam saat melihatku bermain-main, padahal aku tahu, mereka juga akan merasa senang, bahagia bila mereka melakukan hal yang sama.Dan mereka bilang aku aneh. Mereka bilang aku masih anak-anak. Biar saja. Kalaupun bisa memilih, mungkin aku akan lebih memilih tetap menjadi anak-anak. No, it's not a peterpan syndrom. I'm normal, ok! Aku cuma ingin bisa melakukan semuanya bersama teman-temanku, ingin bisa membantu orang lain tanpa sedikitpun ada rasa pamrih, cuma ingin bisa untuk tidak selalu memikirkan apa yang terbaik bagi diri sendiri, cuma ingin bisa tetap percaya pada setiap orang, tanpa ada rasa curiga di diriku, ingin bisa tetap merasa bersalah saat berbohong pada seseorang saat mengatakan kemana aku akan pergi.
Monday, January 31, 2005
No comments :

Post a Comment